Me & PlendQuw ^,^

Rabu, 30 Desember 2009




Inilah modus terbaru yang dilakukan para komplotan pencopet di angkutan umum, yakni dengan pura-pura terserang kram kaki. Bila Anda menemukan hal semacam itu, ada baiknya Anda turun sebelum barang-barang berharga jatuh ke tangan komplotan pencopet itu.

Bila tidak, nasib Anda kemungkinan akan seperti Puput Hartini (28), warga Jalan RH Abdul Halim, RT 05/RW 07 Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cibubur Tengah, Cimahi, yang menjadi korban aksi komplotan tersebut pada Sabtu (26/12/2009).

Menurut Puput, aksi pencopetan dengan modus pelaku pura-pura mengalami kram kaki itu terjadi saat ia berada di angkutan umum jurusan Cimahi-Leuwi Panjang. Awalnya, tak ada yang curiga saat seorang penumpang pria yang duduk tepat di depannya tiba-tiba mengalami kram kaki.

"Setelah merintih kesakitan, si pria ujug-ujug meluruskan kakinya ke samping saya. Dia bahkan sempat meminta saya untuk membuka jendela yang ada tepat di belakang saya, sambil terus menempelkan kakinya ke paha saya, yang akhirnya memaksa saya untuk terus bergeser ke samping,” ucap Puput.

Tak hanya itu, si pria berperawakan kurus tersebut sempat mengucapkan mantra-mantra sambil mengelus-ngelus kakinya. “Mungkin ini cara dia mengalihkan perhatian,” ucap Puput.

Ia mengaku baru kali ini mengalami peristiwa semacam itu. “Saya pikir modus biasanya pura-pura muntah, makanya saya enggak terlalu curiga,” ujar Puput.

Mahasiswi D3 Informatika itu baru mulai merasakan ada keganjilan ketika si pelaku turun dari angkutan umum di kawasan Rumah Sakit Rajawali. “Kok, dia turun biasa-biasa seperti enggak lagi sakit. Disusul sejumlah pria lainnya,” katanya.

Merasa ada sesuatu yang ganjil, Puput baru menyadari retsleting tas yang dibawanya telah terbuka. Setelah diperiksa, dua buah ponsel miliknya telah raib. “Saya yakin bahwa pelaku tidak sendiri,” kata Puput yang berniat mengadukan hal tersebut ke pihak berwajib.

0 Comments:

Post a Comment